- 2 -

Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani
07 - Rajab - 1444 H
01 - 29 - 2023 M
08:40 AM
(Menurut kalender resmi Umm al-Qura)

[Untuk mengikuti tautan ke posting asli pernyataan tersebut]
https://albushra-islamia.com/showthread.php?p=405581
_________




Bayan keterangan dari kisah-kisah terbaik para nabi untuk menguatkan hati


Atas nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan semoga kedamaian dan keberkahan senantiasa dilimpahkan kepada semua Utusan Kitab, dari Utusan Allah, Nuh (Ulil Azmi) hingga Penutup para Utusan Allah, Nabi yang ummi Muhammad Rasulullah, semoga Allah memberkahi dia dan keluarganya dan memberi mereka kedamaian. Selanjutnya...

Wahai para Anshar, sesungguhnya Kami telah menjanjikan kepadamu apa saja yang dikehendaki Allah dari kisah-kisah para nabi, akan tetapi Kami belum menjanjikan kepadamu kisah-kisah mereka semuanya, walaupun hanya sesaat.

Bagaimanapun, kami akan menceritakan kisah Nabi Luth, yang pergi untuk belajar ilmu dari Nabi Ibrahim, agar ia dapat terus menyampaikan risalah Allah kepada Ibrahim untuk kaumnya, yang merupakan kaum Luth. Maka Allah menjadikan Luth sebagai salah satu utusan, dan Allah menjadikan Ibrahim sebagaimana Utusan Allah Jibril ketika Allah memerintahkannya untuk menyampaikan risalah kepada orang yang telah dipilih Allah sebagai Utusan bagi manusia. Dan karena Allah berbicara kepada Utusan Allah Ibrahim, sedangkan Nabi Allah Ibrahim mengajarkan risalah kepada Rasulullah Luth -sholawat dan salam terlimpahkan kepada mereka-, maka jadilah Rasulullah Ibrahim seperti Rasulullah Jibril guru para Rasul, dan jadilah Luth seperti para Rasul yang mengajar manusia dengan wahyu dari Tuhan semesta alam, Allah Ta’ala berfirman:

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ ﴿١٦٠﴾ إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿١٦١﴾ إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ﴿١٦٢﴾ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٦٣﴾ وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٤﴾ أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٥﴾ وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ ﴿١٦٦﴾ قَالُوا لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ ﴿١٦٧[سورة الشعراء]

Maka kaum Luth pun mengadakan pertemuan dan sepakat untuk mengusir Luth beserta keluarganya yang telah disucikan sebagaimana mereka telah mengusir Rasulullah Ibrahim dan istrinya -sholawat dan salam kepada mereka- sebelumnya. Akan tetapi pengusiran terhadap keluarga Luth dibatalkan dengan syarat mereka sepakat bahwa Luth akan tetap tinggal di desa mereka dengan asalkan dia tidak mengajak mereka untuk menyembah Allah semata, tidak mengajak siapa pun dari alam semesta, dan tidak berbicara dengan siapa pun dari alam semesta. Oleh karena itu Rasulullah Luth -sholawat dan salam padanya- mengutuk mereka, sebagai penegasan firman Allah Ta’ala:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ الْعَالَمِينَ ﴿٢٨﴾ أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٢٩﴾ قَالَ رَبِّ انصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ ﴿٣٠﴾ صدق الله العظيم [سورة العنكبوت]

Maka Allah mengutus tiga orang utusan-Nya dengan kabar gembira kepada Nabi Allah Luth tentang kehancuran kaumnya setelah mereka menghalanginya untuk berdakwah kepada Allah. Oleh karena itu, mereka menjadikan perjanjian itu sebagai alasan bagi Luth ketika mereka mencoba merayunya dari tamunya dan berkata: “Ada kesepakatan di antara kita setelah kita sepakat untuk mengusirmu dan keluargamu yang suci. Kami menunda kedatanganmu atas kesepakatan antara kami dan kamu, dengan syarat kamu tetap diam dalam berdakwah dan tidak berbicara kepada kami atau berbicara kepada siapa pun dari seluruh dunia selama kamu berada di desa kami atau menyambutnya. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman:

وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ ﴿٦٧﴾ قَالَ إِنَّ هَٰؤُلَاءِ ضَيْفِي فَلَا تَفْضَحُونِ ﴿٦٨﴾ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ ﴿٦٩﴾ قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿٧٠﴾ [سورة الحجر]

Ia tidak mengetahui bahwa tamunya adalah malaikat yang juga datang membawa berita tentang jawaban Allah atas doa Nabi Luth terhadap kaumnya. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَىٰ قَالُوا إِنَّا مُهْلِكُو أَهْلِ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۖ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا ظَالِمِينَ ﴿٣١﴾ قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًا ۚ قَالُوا نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَن فِيهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ ﴿٣٢﴾ وَلَمَّا أَن جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُوا لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۖ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلَّا امْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ ﴿٣٣﴾ صدق الله العظيم [سورة العنكبوت]

Demikian pula Rasulullah Nuh Alaihissalam, setelah diutus seribu tahun kurang lima puluh tahun, dan selama diutus Allah menimpakan kepada mereka kekeringan dan kelaparan yang parah, dengan tahun-tahun yang kering tanpa hujan. Meskipun Nuh dan orang-orang yang mengikutinya dirugikan oleh kekeringan, kerusakan yang lebih besar menimpa kaumnya, pemilik banyak domba, unta, dan kuda. Adapun Nuh dan orang-orang yang mengikutinya, mereka miskin dan tidak memiliki ternak kecuali sedikit; oleh karena itu mata kaum Nuh memandang hina mereka karena mereka miskin. Namun, kerusakan yang lebih besar menimpa kaum Nuh yang kaya dengan banyak ternak, kuda, bagal, dan keledai. Maka Nabi Allah Nuh Alaihissalam berkata:

“Maka mintalah kepada Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr, agar mereka menurunkan hujan untukmu, jika kamu benar-benar berdoa kepada mereka selain Allah. Atau mohonlah ampun kepada Allah, karena Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat kepadamu, dan menambah harta dan anak-anakmu, dan menyediakan bagimu kebun-kebun dan menyediakan bagimu sungai-sungai. Dan mengapa kamu tidak takut kepada Allah?” Mereka (kaumnya) bersikap sombong dan berkata, “Sesungguhnya penyebab terhentinya hujan atas kami adalah karena kamu telah membuat murka tuhan-tuhan kami dan orang-orang yang mengikutimu dalam menyembah Allah semata tanpa sekutu bagi-Nya. Padahal sebelum kamu datang kepada kami, hujan tidak pernah berhenti turun atas kami selama bertahun-tahun. Maka, berhentilah kamu hai Nuh, dan orang-orang yang mengikutimu dalam menyembah Allah. Atau kamu dan semua orang yang mengikutimu akan termasuk orang-orang yang dirajam.” Maka Nabi Allah Nuh berkata: “Maka hendaklah para pemimpin dan orang-orang tua kalian sepakat bahwa kalian bersatu dalam keputusan ini, dan berikanlah kepadaku jawaban terakhir.” Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِن كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُم مَّقَامِي وَتَذْكِيرِي بِآيَاتِ اللَّهِ فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلَا تُنظِرُونِ ﴿٧١﴾ [سورة يونس]

Maka berkumpullah kaum Nuh di depan kaum yang harta dan anak-anaknya tidak lebih dari kerugian bagi Nuh, dan mereka sepakat dalam satu keputusan yang bulat:

قَالُوا يَا نُوحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَأَكْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٣٢﴾ [سورة هود]

Dan Allah Ta’ala berfirman:

قَالُوا لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَا نُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمَرْجُومِينَ ﴿١١٦﴾ قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِي كَذَّبُونِ ﴿١١٧﴾ فَافْتَحْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِي وَمَن مَّعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٨﴾ فَأَنجَيْنَاهُ وَمَن مَّعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ ﴿١١٩﴾ ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ ﴿١٢٠﴾ [سورة الشعراء]

Dan Allah Ta’ala berfirman:

فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ﴿٢٨﴾ [سورة المؤمنون]

Kemudian kita sampai pada kisah Yusuf ketika dia pertama kali dipenjara di istana Perdana Menteri Aziz Mesir atas keputusan istri Perdana Meteri Aziz Mesir, suaminya tidak keberatan dengan keputusannya, dan dia mengira bahwa itu adalah reaksi darinya karena Yusuf telah mencoba merayunya, jadi dia memasukkannya ke penjara khusus di istana yang sama dengan Perdana Menteri Aziz Mesir. Kakak ipar Aziz Mesir berkata (pada suaminya): “Suamiku tercinta, uruslah keadaan adikmu, karena dia adalah kehormatanmu. Kudengar dia memenjarakan pacarnya dan mengatakan bahwa dia telah memfitnahnya. Kudengar baju pacarnya Yusuf robek, dan dia mengaku bahwa dia merobek bajunya untuk membela diri dan memenjarakannya dengan bajunya sebagai bukti ketidakbersalahannya di penjara pribadi istana menantumu Aziz dari Mesir. Jadi uruslah keadaan sebelum reputasimu diketahui publik.” Suaminya bertanya, “Apakah bajunya robek di bagian depan atau belakang?” Dia menjawab, “Saya tidak tahu.” Suaminya yang bijaksana dan adil berkata: “Jika bajunya robek di bagian depan, maka wanita itu berkata benar dan Yusuf berdusta, karena ia membela diri. Tetapi jika bajunya robek di bagian belakang, maka wanita itu berdusta dan Yusuf benar, karena ia berpaling darinya dan berlari ke arah pintu, sehingga wanita itu berhasil menyusulnya dan mencengkeram bajunya dari belakang leher, sehingga bajunya robek di bagian belakang. Aku akan pergi dan melihat Yusuf; bajunya adalah bukti terhadapnya atau bukti ketidakbersalahannya.” Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِن دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ ۚ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلَّا أَن يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٢٥﴾ قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِي عَن نَّفْسِي ۚ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْ أَهْلِهَا إِن كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِن قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكَاذِبِينَ ﴿٢٦﴾ وَإِن كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِن دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٢٧﴾ فَلَمَّا رَأَىٰ قَمِيصَهُ قُدَّ مِن دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِن كَيْدِكُنَّ ۖ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ ﴿٢٨﴾ يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَٰذَا ۚ وَاسْتَغْفِرِي لِذَنبِكِ ۖ إِنَّكِ كُنتِ مِنَ الْخَاطِئِينَ ﴿٢٩﴾ [سورة يوسف]

Dan dia membawa Yusuf keluar dari penjara istana Al-Aziz ke kamar pribadi Yusuf seperti sebelumnya, dia ingin menutup masalah itu, dan para pelayan laki-laki dan perempuan menteri di istana mengetahui bahwa ketidakbersalahan Yusuf telah terbukti dan bahwa telah menjadi jelas bahwa dialah yang telah mencoba merayunya. Berita itu menyebar di antara para istri menteri Mesir. Mereka menghina istri Al-Aziz, karena bagaimana mungkin dia merayu pembantunya, yang merupakan salah satu pembantu, sementara dia adalah istri Aziz dari Mesir?! Tetapi mereka belum pernah melihat Yusuf sebelumnya, jadi dia mendengar tentang rencana mereka terhadapnya. Tetapi dia sangat cerdik, seperti saudaranya, jadi dia mengundang mereka dan menyiapkan meja untuk mereka masing-masing di sisi kiri, dan membawakan mereka buah-buahan. Ia memberikan pisau kepada masing-masing dari mereka, dan nampaknya permulaan memakan buah tersebut dimulai ketika tuan rumah memberikan izin, maka beliau berkata kepada mereka: “Ucapkan Bismillah dan makanlah buah tersebut.” Dia tahu bahwa mereka akan menaruh buah di tangan kiri mereka di atas sofa dan pisau tajam di tangan kanan mereka; memang, sofa itu tinggi dan mereka menaruh siku tangan kiri mereka di atas sofa dan buah di tangan kiri mereka dan pisau yang sangat tajam di tangan kanan mereka. Jadi ketika dia memberi mereka izin untuk memakan buah itu, dia berkata kepada Yusuf: "Keluarlah dan temui mereka, berjalanlah di tengah-tengah mereka, dan sapa mereka segera setelah itu kamu masuk." Jadi mereka dapat melihatnya, dia melaksanakan perintah itu dan keluar menemui mereka sambil berkata, “Salam sejahtera bagi kalian,” sementara mereka mulai memotong buah itu, mereka memandang Yusuf dan merasa takjub dan Santai, Karena posisi tangan kiri lebih tinggi dari sandaran tangan dibanding tangan kanan, dan karena berat tangan kanan, maka secara otomatis pisau pun ikut tercabut - tanpa mereka sadari - memotong buah hingga menyentuh telapak tangan kiri, maka mereka pun memotong tangannya, yakni: Mereka memotong tangan mereka. Istri Perdana Menteri tersenyum dan tertawa mendengar apa yang terjadi pada istri-istri para menteri, dan berkata: “Itulah yang kalian salahkan kepadaku. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan, dia akan dipenjara dan akan termasuk orang-orang yang hina.” Untuk menyombongkan diri kepada mereka bahwa dia akan mendapatkan Yusuf dan mereka tidak akan mendapatkannya seperti dia. Kemudian dia memberikan perban pada masing-masing tangan mereka untuk menghentikan darah dari luka di telapak tangan kirinya. Betapa cerdiknya wanita itu! Ketika mereka kembali kepada suami mereka, masing-masing dengan tangan yang diperban, setiap menteri bertanya kepada istrinya ketika dia melihat perban, apa yang telah melukai tangannya. Dia berkata: “Bukan hanya saya, tetapi semua istri-isrti anggota Dewan Menteri terluka tangannya saat melihat ketampanan Yusuf yang seperti malaikat, dan mereka berkata, ‘Astaga! Ini bukan manusia! Ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.’” Mereka melihat - semua anggota Dewan Menteri - bahwa istri masing-masing dari mereka telah tergoda oleh ketampanan Yusuf, setiap orang dari mereka ingin Yusuf tidur dengannya, tidak peduli harganya, walaupun sekali - semua istri anggota Dewan Menteri - termasuk yang pertama tergila-gila (istri Perdana Menteri, Aziz dari Mesir), kemudian diadakan pertemuan rahasia bagi seluruh anggota Dewan Menteri; Suatu pertemuan rahasia darurat diadakan di istana Perdana Menteri, suami dari wanita pertama. Karena melihat tanda-tanda luka di tangan mereka akibat godaan ketampanan Yusuf, mereka memutuskan untuk menjebloskannya ke penjara secara zalim, karena tahu bahwa Yusuf telah dizalimi. Allah Ta’ala berfirman:

ثُمَّ بَدَا لَهُم مِّن بَعْدِ مَا رَأَوُا الْآيَاتِ لَيَسْجُنُنَّهُ حَتَّىٰ حِينٍ ﴿٣٥﴾ [سورة يوسف]

Namun raja Mesir tidak tahu apa yang telah terjadi, dan Allah ingin membuktikan bahwa Yusuf tidak bersalah, sehingga mimpi raja menjadi kenyataan, dan Allah Ta’ala berfirman:

وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَىٰ سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ ۖ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِن كُنتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ ﴿٤٣﴾ صدق الله العظيم [سورة يوسف]

Karena penglihatan kedua pemuda yang masuk bersama Yusuf ke dalam penjara yang diperuntukkan bagi para pemuda golongan elite negara untuk menyimpan rahasia pemerintahan bagi para menteri negara dan para pemuda raja, dan bukan ke dalam penjara pusat umum untuk tahanan dari kalangan rakyat, dan yang lebih penting lagi, terjadi pula masalah di dalam istana raja: tiga orang pembantu juru masak raja; Terjadi masalah antara dua orang, satu di antara mereka terbunuh, dan yang ketiga tidak bersalah, Namun, si pembunuh tidak mengaku dan menuduh orang yang tidak bersalah itu menikam korban hingga tewas, Kedua pemuda raja itu dijebloskan ke dalam penjara milik para pemuda pejabat, bersama dengan Yusuf, untuk diselidiki, kemudian takdir penglihatan (mimpi) para pemuda itu pun terjadi, dan Allah Ta’ala berfirman:

وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ ۖ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا ۖ وَقَالَ الْآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ ۖ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ ۖ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٣٦﴾ [سورة يوسف]

Dan Yusuf berkata:

يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَمَّا أَحَدُكُمَا فَيَسْقِي رَبَّهُ خَمْرًا ۖ وَأَمَّا الْآخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِن رَّأْسِهِ ۚ قُضِيَ الْأَمْرُ الَّذِي فِيهِ تَسْتَفْتِيَانِ ﴿٤١﴾ [سورة يوسف]

Maka mimpi raja pun menjadi kenyataan, yaitu Allah akan membebaskan Yusuf dari penjara dan menempatkannya di negeri itu. Mimpi itu pun ditafsirkan, lalu raja meminta agar Yusuf dibawa kepadanya untuk dipekerjakan sebagai juru tafsir mimpi (tugas yang diberikan kepada raja untuk menafsirkan mimpi), tetapi Yusuf menolak untuk meninggalkan penjara. Allah Ta’ala berfirman:

وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُ الرَّسُولُ قَالَ ارْجِعْ إِلَىٰ رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ اللَّاتِي قَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ ۚ إِنَّ رَبِّي بِكَيْدِهِنَّ عَلِيمٌ ﴿٥٠﴾ [سورة يوسف]

Di sana, pemuda itu menceritakan kepada raja apa yang didengarnya dari Yusuf dan kisah para istri menteri, termasuk istri Perdana Menteri (Aziz dari Mesir), Raja memerintahkan Perdana Menteri, istrinya, dan semua anggota Dewan Menteri beserta istri mereka untuk dibawa masuk. Raja berkata:

قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدتُّنَّ يُوسُفَ عَن نَّفْسِهِ ۚ قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِن سُوءٍ ۚ قَالَتِ امْرَأَتُ الْعَزِيزِ الْآنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدتُّهُ عَن نَّفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٥١﴾ ذَٰلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ ﴿٥٢﴾ [سورة يوسف]

Istri Perdana Menteri bermaksud ketika dia berkata:

ذَٰلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ ﴿٥٢﴾ [سورة يوسف]

Yaitu: suaminya - yang hadir di antara para menteri yang dipanggil - harus tahu bahwa dia tidak mengkhianatinya ketika suaminya tidak ada dengan siapa pun selama suaminya tidak ada. Allah tidak memberi petunjuk kepada rencana para pengkhianat. Dia berkata:

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٥٣﴾ وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي ۖ فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ ﴿٥٤﴾ قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ ﴿٥٥﴾ وَكَذَٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ ۚ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَن نَّشَاءُ ۖ وَلَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٥٦﴾ وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ ﴿٥٧﴾ [سورة يوسف]

Perdana Menteri hadir di antara para menteri, mendengar perkataannya dan mengetahui bahwa bukanlah kebiasaannya untuk mengkhianatinya saat ia tidak ada, karena ia termasuk di antara mereka yang dibawa ke istana kerajaan di hadapan raja yang adil. Maka Raja memberi Yusuf kekuasaan dan mengangkatnya sebagai ketua para menteri negara (Perdana Menteri) atas mereka semua.

Salam kepada para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Sekalian Alam
Khalifah Allah Al-Imam Al-Mahdi;
Nasser Muhammad Al-Yamani
___________________

[لقراءة البيان من الموسوعة]
https://albushra-islamia.com/showthread.php?p=405641