Imam Mahdi
Nasser Mohammed Al-Yamani
16 - Ramadhan - 1443 H
17 - 04 - 2022 M
14:52
(Menurut kalender resmi Umm Al-Qura)
__________
Virus Tsunami Global...
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, serta sholawat dan salam atas semua utusan Allah, dari yang pertama hingga penutup mereka Muhammad Rasulullah SAW dan atas orang-orang yang mengikuti mereka dari kalangan orang-orang yang beriman dari pertama dan yang terakhir dan kepada majelis tertinggi sampai Hari Pembalasan, dan kemudian setelahnya..
Wahai para ulama falak di Arab pada khususnya dan selain Arab pada umumnya, Kami sebelumnya telah memperingatkan kalian selama tujuh belas tahun untuk mengakui bahwa matahari mendapatkan bulan (idrak) sebagai peringatan kepada manusia sebelum Allah menghancurkan kredibilitas ilmiah kalian dengan apa yang tidak kalian harapkan, Jadi apa yang kami janjikan kepada kalian telah terjadi, maka Allah mengambil kredibilitas ilmiah fisik falak kalian, dengan kuasa Allah, jadi kalian mulai menundukkan kepala pada hari Jumat malam, malam Sabtu karena itu tidak terjadi yang ditunggu-tunggu tengah malam, setelah malam berkah Jumat, malam sabtu (Malam pertama bulan Ramadhan secara syar’iyah), Demikian juga, semoga Allah memberkati kalian pada malam pertengahan lima belas Ramadhan (malam bulan purnama dengan sangat tepat) setelah matahari terbenam pada Sabtu malam, malam minggu; Masing-masing menurut terbenamnya hari Sabtu malam Minggu, karena berakhirnya ayat peringatan bulan, sehingga bulan kembali ke asalnya di awal Ramadhan untuk bulan berjalan setelah matahari terbenam pada hari Sabtu malam Minggu, sebagai hikmah dari Allah; Untuk mempermalukan kalian pada malam bulan purnama menurut ilmu falak, dengan menghitung secara syar’iyah bahwasannya ia setelah matahari terbenam pada hari Sabtu malam Minggu (masing-masing menurut cakrawala matahari terbenamnya dengan mata telanjang) seperti yang terjadi pada bulan Ramadhan saat ini, karena tidak ada idrak yang terjadi di dalamnya, maka seluruh dunia menyaksikan bulan sabit Ramadhan pada Sabtu malam, Tiga Puluh Sya’ban tahun ini 1443 Setelah peringatan tanda idrak yang telah berlalu, dan tidak ada idrak yang terjadi di bulan Ramadhan saat ini,
dan kami ulangi dan nyatakan bahwa tidak ada idrak di bulan Ramadhan saat ini, agar kalian bisa melihat hilal bulan Ramadhan dengan mata telanjang, maka pada malam hari Sabtu, malam Minggu, maka kalian menemukan malam pertengahan bulan Ramadhan, juga terjadi setelah matahari terbenam pada hari Sabtu malam Minggu, malam pertengahan Ramadhan, karena kalian menyaksikan bulan sabit pertama Ramadhan secara sah pada Sabtu malam, malam Minggu, pada satu Ramadhan, meskipun itu adalah tanggal tiga puluh Sya’ban, bulan pertama Ramadhan adalah setelah matahari terbenam pada Sabtu malam, pada malam Minggu, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Dan Allah mempermalukan ilmu para ulama falak, sehingga mereka berpaling dari tanda idrak, Kebanyakan ulama falak tetap diam setelah menjadi jelas bagi mereka bahwa itu adalah kebenaran, dan alasan mereka diam adalah karena ayat tersebut terkait dengan Khalifah Allah, Al-Mahdi Nasser Muhammad al-Yamani, dan mereka seharusnya bersaksi mengenai apa yang mereka ketahui, bahwasannya matahari mendapatkan bulan, dan bulan sabit lahir sebelum kusuf al iqtiran gerhana konjungsi pusat, dan matahari bertemu dengannya ketika bulan sabit - ini adalah tanda idrak; Tanda pengesahan Khalifah Allah, Al-Mahdi Nasser Muhammad al-Yamani,
hal itu telah berlalu dan berlalu, dan itu adalah peringatan bagi umat manusia, Dunia selalu berdebat tentang hal ini selama beberapa tahun, dan Allah akan membenarkan Khalifah-Nya dengan tanda idrak, sehingga bulan akan muncul sebelum waktu yang ditentukan,
demikianlah berlalunya dan berakhir pada tanggal tiga puluh Sya'ban tahun kalian ini 1443, sehingga kalian melihat bulan Ramadhan pada Sabtu malam Minggu, pada 1 Ramadhan 1443 H.
Kalian telah melihat hilal dengan mata kepala kalian sendiri, sebagaimana semua umat manusia melihatnya dengan mata kepala sendiri ketika mereka menyelesaikan tiga puluh hari pada bulan Sya’ban. Seperti yang kalian saksikan dengan mata kepala sendiri, apakah itu terjadi pada malam pertengahan dalam perhitungan falak karena itu adalah peristiwa konjungsi pusat pada hari Jumat subuh? Fajar bulan Ramadhan tidak terjadi, secara falakiyah dan syar’iyah, sampai Sabtu malam, malam Minggu, Jadi saya memperingatkan kalian untuk tidak berpuasa sampai kalian menyaksikan bulan baru Ramadhan, dan janganlah kamu mengakhiri (Ramadhan) sampai kamu menyaksikan hilal, tetapi kalian kaum muslimin berpuasa pada tanggal tiga puluh Sya’ban, maka janganlah kalian membatalkan puasa kaum muslimin sebelum terlihatnya bulan Syawal.
Jadi kemarilah kami ajarkan kepada kalian dari Al-Qur’an yang agung tentang awal Syawal untuk tahun ini di tahun Anda 1443, berdasarkan fatwa Allah dalam kitab-Nya yang muhkam Al-Qur'an, bahwa barang siapa di antara kamu menyaksikan hilal Ramadhan, maka hendaklah mencukupkan bilangannya hingga tiga puluh hari sampai hilal Syawal disaksikan, benarlah firman Allah Yang Maha Esa:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Karena kalian menyaksikan awal bulan Ramadhan pada Sabtu malam, malam Minggu, ini berarti fajar pertama Ramadhan adalah hari Minggu, karena tidak ada tanda idrak di bulan Ramadhan untuk tahun ini tahun 1443 kalian, Artinya kalian akan mencukupkan bulan Ramadhan selama tiga puluh hari (pada hari Senin), artinya malam puasa Ramadhan adalah hari Minggu, dan malam pertengahan (Nisfu) Ramadhan adalah hari Minggu, tanggal Dua Puluh Sembilan Ramadhan adalah hari Minggu, dan tanggal Tiga Puluh Ramadhan adalah hari Senin, Maka mereka menyaksikan hilal Syawal setelah terbenamnya matahari pada hari Senin pada malam Selasa, dan kemudian mereka mengumumkan Idul Fitri yang diberkahi (Awal Syawal) pada hari Selasa, demi melaksanakan perintah Allah dalam firman Allah SWT:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Dan aib akan menimpa orang-orang yang dengan keras kepala menentang perintah Khalifah Allah, Al-Mahdi Nasser Muhammad al-Yamani, karena mereka akan menyelesaikan periode Ramadhan tiga puluh hari pada hari Minggu, tetapi mereka tidak akan menemukan bulan sabit Syawal di ufuk barat pada Minggu malam, malam Senin, meskipun itu adalah tanggal tiga puluh Ramadhan, tiga puluh satu malam di dunia Arab dan Islam secara keseluruhan; Mereka tidak dan tidak akan melihat hilal Syawal setelah terbenamnya matahari pada Minggu malam Senin, lalu bagaimana orang-orang mengakhiri puasa Ramadhan sebelum hilal Syawal terlihat?! Semua umat Islam tahu bahwa para ulama falak dan umat Islam berpuasa di bulan Sya’ban sebelum malam puasa Ramadhan, tetapi bencana besar adalah bahwa umat Islam mengakhiri puasa (Ramadhan) sebelum akhir Ramadhan untuk tahun 1443 kalian ini, Umat Islam tidak merasa bahwa mereka telah berpuasa di bulan Sya’ban. Telah menjadi jelas bagi semua umat Islam bahwa malam pertengahan (Nisfu) Ramadhan saat ini benar-benar terjadi setelah matahari terbenam pada hari Sabtu, malam Minggu, karena awal Ramadhan yang sah adalah malam Minggu, jadi ikuti saya, saya akan membimbing kalian di jalan yang benar, jika itu adalah puasa pertama Ramadhan, kami akan mengatakan, "Tidak ada masalah berpuasa menurut apa yang dinyatakan negara kalian, tetapi bagi orang-orang Muslim untuk mengakhiri/berhenti puasa pada hari Senin pada tanggal tiga puluh Ramadhan, ini adalah kejahatan keji!”
Maka Aku kabarkan berita gembira tentang singa virus tsunami global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melanda China untuk menggulingkan pemerintahan Presiden China Xi Jinping dan membunuhnya, dan segera kalian akan mendengar berita kematian Xi Jinping; Allah akan menghancurkannya, jadi kami akan memilih seseorang pemimpin dari antara mereka atas China untuk sementara waktu.
Shalawat atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
Khalifah Allah Al-Mahdi Nasser Mohammed Al-Yamani
Sumber:
https://albushra-islamia.com/showthread.p...10#post_379040