>المصدر<

[ لمتابعة رابط المشاركـــــــــــــة الأصليّة للبيـــــــان ]
lihat postingan asal keterangan


الإمام ناصر محمد اليماني
Imam Nasser Mohammad Al-Yamani
24 – Rajab - 1438 AH
21 – 04 – 2017 AD
06:19 am

( بحسب التقويم الرسمي لأمّ القرى )
(Waktu resmi pusat semesta alam Mekah)
___________________


ولسوف نزيد المعذَّبين المُعرضين علماً بالحقّ حرصاً على إنقاذهم من أن يهلكوا بعذاب يومٍ عقيمٍ ..

Sesungguhnya Kami Akan Menambahkan Pengetahuan Secara Benar, Kepada Mereka Yang Akan Ditimpa Adzab Dan Orang-orang Yang Ingkar, Semata-mata Kerana Inginkan Mereka Selamat Dari Kebinasaan Dengan Adzab Di Hari Hehancuran


بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على من اصطفى واختار من الأنبياء والأئمة الأخيار وعلى جميع المؤمنين في كلّ عصرٍ إلى اليوم الآخر، أمّا بعد..

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, sholawat dan salam kepada manusia pilihan, yang dipilih dari kalangan para nabi dan para imam yang benar-benar baik, juga kepada seluruh mu’minin di setiap waktu sehingga pada hari akhir, selanjutnya…


ويا معشر المُسلمين والكافرين المعرضين عن الدعوة إلى الاحتكام إلى كتاب الله القرآن العظيم واتّباعه، أولاً عليكم أن تعلموا أنّ من سُنّة الله في الكتاب على الذين خلوا من قبلكم أنّه لا قبولَ لإيمانهم بالحقّ من ربّهم حين لا يؤمنون بالحقّ من ربِّهم إلا حين يأتيهم العذاب فلا ينفعهم الإيمان حينها، فتلك سنّة الله في الذين خلوا من قبلكم في الأمم الذين كذبوا بالحقّ من ربِّهم. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَأَيَّ آيَاتِ اللَّهِ تُنكِرُونَ (81) أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآثَارًا فِي الْأَرْضِ فَمَا أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ (82) فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِندَهُم مِّنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (83) فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ (84) فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ ۖ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ (85)} صدق الله العظيم [غافر].

Wahai kaum muslimin dan non muslim, yang mengingkari seruan untuk kembali berhukum kepada Kitabullah, kembali kepada muhkam Al-Qur’an dan mengikutinya.

Pertama, kalian harus mengetahui, bahwa dari sunnah Allah (Sunnatullah) dalam kitab, terhadap mereka yang telah lalu dari sebelum kalian, bahwa tidaklah diterima keimanan mereka pada kebenaran yang datang dari Tuhan mereka, ketika mereka tidak beriman pada kebenaran itu kecuali ketika hukuman adzab datang kepada mereka.

Sesungguhnya keimanan pada saat itu tidak menguntungkan mereka, ini adalah sunnah Allah kepada mereka yang telah lalu sebelum kalian, di antara kaum-kaum yang ingkar pada kebenaran dari Tuhan mereka.

Benarlah firman Allah:


Dan Dia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya); maka tanda-tanda (kekuasaan) Allah yang manakah yang kamu ingkari? (81)

Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. (82)

Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. (83)

Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah". (84)

Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (85)

Maha Benar Allah
[Ghaafir:81-85]


فتدبّروا قول الله تعالى: { فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ (84) فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ ۖ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ (85) } صدق الله العظيم.

Renungkanlah firman Allah Swt:

Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah". (84)

Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (85)

Maha Benar Allah
[Ghaafir:81-85]


وبرغم ما سوف يصيب المُجرمين منكم من العذاب فلا نزال حريصين على إنقاذهم فنعلّمهم كيف يستطيعون تغيير سُنة الله في العذاب في الكتاب التي قد خلت في عباده كونه لا ينفعهم إيمانهم حين وقوع العذاب باستثناء قوم رسول الله يونس عليه الصلاة والسلام. تصديقاً لقول الله تعالى: { فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ (98) } صدق الله العظيم [يونس].

Meskipun apa yang akan ditimpakan kepada orang-orang jahat yang berdosa di antara kalian dari hukuman, sesungguhnya kami masih tekun menyelamatkan mereka sehingga kami ajari mereka, bagaimana mereka dapat mengubah sunnah Allah berupa hukuman adzab dalam kitab yang telah berlalu kepada hamba-hamba-Nya.

Kerana sesungguhnya keimanan mereka itu tidak akan menguntungkan mereka pada saat ketika adzab menimpa, dengan pengecualian kepada umat nabi Allah Yunus
(sholawat dan salam kepadanya).

Benarlah firman Allah SWT:


Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (98)

Maha Benar Allah
[Yunus:98]


كونهم بالدُّعاء استطاعوا أن يغيّروا سُنّة الله في الكتاب بكشف العذاب حين وقوعه عليهم برغم أنّ سنّة العذاب لا مُبدِّل لها غير الله. تصديقاً لقول الله تعالى:
{فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِندَهُم مِّنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (83) فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ (84) فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ ۖ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ (85)} صدق الله العظيم [غافر].

Sesungguhnya dengan permohonan (Do’a), mereka dapat mengubah sunnah Allah dalam kitab untuk menghilangkan adzab pada saat terjadinya kepada mereka, sungguhpun sunnah Allah mengenai adzab itu tidak akan ada yang dapat mengubahnya selain daripada Allah.

Benarlah firman Allah SWT:


Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. (83)

Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah". (84)

Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (85)

Maha Benar Allah
[Ghafir:83-85]


وليس بسبب الإيمان بدعوة الحقّ من ربهم فحسب حين وقوع العذاب بل بسبب الدُّعاء إلى الربّ من غير شركٍ تصديقاً بالإيمان حينها كما فعل قومُ نبيّ الله يونس عليه الصلاة والسلام فكُشِفَ العذابُ، فغيّروا بالدُعاء سنّة الله في الكتاب لعذاب المعرضين، ولذلك كشفَ اللهُ عنهم عذاب الخزي حين وقوعه بعد أن أصابهم ما أصابهم. ولذلك قال الله تعالى: { فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ (98) } صدق الله العظيم [يونس].

Dan itu bukanlah dengan sebab beriman kepada seruan dari Tuhan mereka sahaja ketika adzab menimpa; namun dengan sebab permohonan do’a kepada Tuhan tanpa mempersekutukan-Nya, dalam keadaan membenarkan dengan keimanan, pada saat seperti yang dilakukan kaum nabi Allah Yunus (sholawat dan salam kepadanya) maka adzab dihilangkan.

Dengan permohonan do'a mereka dapat mengubah sunnah Allah dalam kitab untuk menghukum orang-orang yang mengingkari, karena itu Allah menghilangkan adzab yang buruk dari mereka ketika ianya terjadi setelah mereka ditimpa oleh perkara yang menimpa mereka.

Karena itu Allah SWT berfirman:

Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (98)

Maha Benar Allah
[Yunus:98]


وسبق أن فصّلنا لكم السبب تفصيلاً كونه علّمهم ذلك الرجل الصالح الذي كان يكتم إيمانه فعلّمهم أن يدعوا ربّهم ويعلموا أنّ الله على كلّ شيءٍ قدير وأنّ الله وعد عباده وعداً مطلقاً أنّ من دعاه مخلصاً له الدين في الدعاء من غير أن يُلبِس إيمانه بشركِ المبالغة في عباده المقربين فإنّ الله سوف يُجيب دعوة الداعِ حتى ولو كان كافراً مشركاً بالله، فما دام دعا الله مخلصاً مستيئِساً أنْ ليس له إلا رحمة ربّه فمن ثمّ يجد الله غفوراً رحيماً، وحتى لو يعلم الله أنّه سوف يعود إلى الشرك بالله من بعد إذ نجّاه فإنّ الله يُجيب دعوة عباده الذين يدعونه مخلصين له الدين في الدعاء، فما داموا قد أخلصوا لله في الدُّعاء جاءت الإجابة من الربّ بسبب تحقّق الشرط الرئيسي في الدعاء وهو أنه لم يدعُ مع الله أحداً.

Kami telah berikan penjelasan secara penuh kepada kalian sebelum ini, karena sesungguhnya yang mengajarkan pada mereka adalah seorang manusia sholeh yang menyembunyikan keimanannya, maka dia mengajarkan kepada mereka untuk menyeru Tuhan mereka, sedang mereka mengetahui bahwa Allah memiliki kekuatan atas segala sesuatu.

Allah menjanjikan hamba-hamba-Nya suatu janji yang benar, bahwa siapa saja menyeru (berdo’a) kepada-Nya dengan tulus kepada-Nya, tulus dalam permohonan tanpa mencampurnya dengan syirik, yaitu mengagung-agungkan hamba-hamba yang dekat dengan-Nya, maka sesungguhnya Allah akan mengijabah (menjawab) do’a permohonan itu.

Walaupun seandainya dia adalah orang kafir yang syirik kepada Allah, selagimana dia berdo’a kepada Allah dengan tulus kepada-Nya dalam ketundukan dan kehampaan, bahwa dia tidak memiliki apa-apa kecuali rahmat dari Tuhan mereka, lalu dia akan mendapati bahwa Allah Maha Mengampuni, Maha Merahmati.

Meskipun Allah mengetahui bahwa dia akan kembali syirik kepada Allah setelah Dia menyelamatkannya, sesungguhnya Allah menjawab do’a dari hamba-Nya yang menyeru-Nya dengan tulus kepada-Nya, dalam ketundukan semasa berdo’a, selagimana mereka tulus kepada Allah dalam permohonan, kemudian jawaban datang dari Tuhan karena persyaratan utama dalam permohonan adalah tidak menyeru siapapun kecuali Allah.


وعلى سبيل المثال: المُشركون من عبدة الأصنام حين يأتيهم الموج في البحر بسبب الريح العاصف فمن ثم ينسون ما يشركون ويدعون الله وحده مخلصين لهُ الدّين يعِدونه بالشكر من بعد الإجابة. وقال الله تعالى:{وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً مِّن بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُم مَّكْرٌ فِي آيَاتِنَا ۚ قُلِ اللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًا ۚ إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ (21) هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا كُنتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِم بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ ۙ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنجَيْتَنَا مِنْ هَٰذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (22) فَلَمَّا أَنجَاهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَىٰ أَنفُسِكُم ۖ مَّتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ (23)} صدق الله العظيم [يونس].

Misalnya: Orang-orang Musyrik di antara kaum penyembah berhala, ketika gelombang dari laut datang kepada mereka disebabkan badai, lalu mereka lupa apa yang mereka persekutukan dengan Allah sehingga mereka menyeru kepada Allah, hanya pada-Nya, tulus kepada-Nya dalam ketundukan berjanji pada-Nya dengan rasa syukur (terima kasih) setelah mendapat jawaban.

Allah SWT berfirman:


Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu. (21)

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". (22)

Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (23)

Maha Benar Allah
[Yunus:21-23]


اللهم قد علّمتُهم بما لم يُعلّمه الرسلُ لأقوامِهم كيف يكشفون العذاب وكيف تغيير سنّة الله في عذاب المُعرضين، والحمد لله أنّي أجد الإجابة لدعائهم في علم الغيب في الكتاب من بعد وقوع العذاب. تصديقاً لقول الله تعالى: {فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُّبِينٍ (10) يَغْشَى النَّاسَ ۖ هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ (11) رَّبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ (12) أَنَّىٰ لَهُمُ الذِّكْرَىٰ وَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مُّبِينٌ (13) ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَّجْنُونٌ (14) إِنَّا كَاشِفُو الْعَذَابِ قَلِيلًا ۚ إِنَّكُمْ عَائِدُونَ (15) يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَىٰ إِنَّا مُنتَقِمُونَ (16)} صدق الله العظيم [الدخان].

Wahai Allah kami, aku telah mengajarkan pada mereka perkara yang para Rasul tidak ajarkan kepada umat mereka, bagaimana caranya mereka dapat menghilangkan adzab, dan bagaimana mengubah sunnah Allah dalam menghukum mereka yang mengingkari, segala puji bagi Allah; aku menemukan jawaban kepada do’a permohonan mereka dengan pengetahuan yang tak tampak dalam kitab setelah adzab menimpa.

Benarlah firman Allah SWT:


Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, (10)

yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (11)

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman". (12)

Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan, (13)

kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila". (14)

Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (15)

(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. (16)

Maha Benar Allah
[Ad-Dukhan:10-16]


وليس الرسول هو الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني، فاحذروا الاعتقاد بالباطل، فلا رسولَ من بعد خاتم الأنبياء والمُرسَلين محمدٍ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلم، كونه لا وحيٌ جديدٌ؛ بل المهديّ المنتظَر يبعثه ناصرَ محمدٍ أي ناصراً لما جاء به خاتم الأنبياء والمرسلين محمد رسول الله صلّى الله عليه وآله وجميع المرسلين وكافة المؤمنين وأسلّمُ تسليماً. فلا يزال الإمام المهديّ ناصرُ محمدٍ حريصاً عليكم بالمؤمنين رؤوفاً رحيماً.

Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani bukanlah rasul, maka berhati-hatilah dari meyakini secara dzalim, sesungguhnya tidak ada rasul setelah penutup para nabi dan rasul; Muhammad Rasulullah (sholawat dan salam baginya dan keluarganya), sesungguhnya tidak ada wahyu baru;

Al-Mahdi Al-Muntazhar hanyalah diutus oleh Allah sebagai Nasser Mohammad, yang bermakna (Nasser=penolong) penolong kepada ajaran yang dibawa oleh penutup para nabi dan rasul; Muhammad Rasulullah (sholawat dan salam baginya dan keluarganya) dan semua rasul dan di antara kaum mukminin dan aku ucapkan sebaik-baik salam.

Sesungguhnya Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani sangat mengkhawatirkan kalian, kepada kaum beriman dia sangat mengasihi dan menyayangi.


واقتربَ عذاب الله وأنتم في غفلةٍ مُعرضون، إنّا لله وإنّا إليه راجعون، اللهم إنّك أرحمُ بعبادك من عبدك ووعدك الحقّ وأنت أرحم الراحمين.

Adzab Allah telah semakin dekat sementara kalian tidak mempedulikan dan mengingkari, sesungguhnya kami ini milik Allah dan sesungguhnya kami ini pasti akan kembali pada-Nya.

Wahai Allah kami, Engkaulah Yang Maha Menyayangi kepada hamba-hamba-Mu daripada hamba-hamba-Mu, dan janji-Mu adalah benar dan Engkau Maha Mengasihi daripada orang-orang yang mengasihi


خليفة الله وعبده الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني..

Khalifah Allah dan hamba-Nya

Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani
________________

https://albushra-islamia.com/showthread.php?30782